wamena[tolitvnews.com]Kampanye media sosial menjadi salah satu alat utama dalam Pilkada Papua Pegunungan. Namun, efektivitasnya bergantung pada strategi yang menyeluruh, baik di udara (media digital) maupun di darat (akar rumput).
Pasangan Befa Yigibalom dan Natan Pahabol (BeNa) menunjukkan bahwa kerja keras di darat tidak dapat diabaikan, meskipun tim media mereka tampak lebih normatif dibanding pasangan John Tabo dan Ones Pahabol (Jones).
Pasangan Jones secara agresif memanfaatkan semua kanal digital, seperti Facebook, YouTube, TikTok, berita online, dan pesan berantai di WhatsApp Grup.
Setelah pencoblosan, mereka bahkan mengklaim kemenangan di beberapa wilayah yang mereka anggap sebagai basis mereka.
Klaim ini diiringi narasi kemenangan yang disebarkan secara masif melalui salinan C Hasil atau D Hasil, meskipun sering kali tanpa bukti yang solid.ucap Duma Munny".
Namun, hasil nyata di lapangan menunjukkan sebaliknya. Misalnya, di Kabupaten Pegunungan Bintang, pasangan Jones sempat “menutup kartu” dengan klaim kemenangan. Namun, hasil pleno menunjukkan pasangan BeNa yang unggul.
Hal serupa terjadi di Yahukimo, di mana BeNa kembali membuktikan dominasi mereka.
Fakta ini menegaskan bahwa klaim sepihak tanpa dukungan kuat dari hasil nyata hanya menjadi narasi kosong.
•Pelajaran yang Dapat Diambil
Kerja di udara saja tidak cukup untuk memenangkan hati masyarakat.katanya".
Pasangan Befa-Natan telah membuktikan bahwa strategi kerja di darat lebih efektif dalam menjangkau dan meyakinkan pemilih.
Konsentrasi mereka pada akar rumput menunjukkan bahwa pendekatan personal dan langsung masih menjadi kunci utama di daerah seperti Papua Pegunungan.
Hal yang sama juga terlihat di Pilkada Jayawijaya,Pasangan John Marthin menghadapi narasi kemenangan dari penantangnya, Pasangan Murni, yang mendasarkan klaim mereka pada salinan hasil suara tanpa bukti konkret. Di sisi lain, Jhon Marthin melalui tabulasi resmi yang didasarkan pada C Hasil menunjukkan perolehan suara yang jauh unggul dari pesaingnya.pintanya".
Menariknya, klaim sepihak dari tim Murni mulai disertai dengan wacana penggabungan suara atas nama harga diri atau alasan lainnya.
Namun, pertanyaannya adalah, jika Murni benar-benar sudah menang, mengapa mereka harus menggulirkan wacana tersebut Dugaan kuat muncul bahwa perolehan suara mereka kalah jauh dibanding Jhon Marthin, sehingga narasi penggabungan digunakan untuk mengalihkan perhatian.
•Strategi Tenang, Senyap, Menghanyutkan
Baik Befa-Natan maupun Jhon Marthin menerapkan strategi yang tenang, senyap, namun menghanyutkan.
Mereka bekerja dengan pasti, menghindari euforia klaim sepihak, dan fokus pada pengumpulan bukti nyata dari akar rumput.tutur Duma".
Metode ini membuktikan bahwa kerja nyata selalu mengalahkan sekadar narasi di udara.
•Kesimpulan
Kemenangan sejati tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan di media sosial, tetapi oleh kemampuan untuk menyentuh hati masyarakat secara langsung. Befa-Natan dan Jhon Marthin telah membuktikan bahwa strategi kerja lapangan yang konsisten dan fokus pada hasil nyata adalah kunci keberhasilan.
•Salam kemenangan untuk Befa Yigibalom-Natan Pahabol dan Jhon Richard Banua-Marthin Yogobi
[Duma-MK]*
